Apakah frustasi atau agresi itu?

Pengertian Frustasi

Apakah frustasi atau agresi itu?.. Prasangka sosial dapat menjelma ke dalam tindakan-tindakan diskriminatif dan agresif terhadap golongan yang diprasangkai. Dalam menguraikan alasan-alasan tindakan-tindakan agresif itu, para ahli psikologi telah menjelaskannya dengan sebuah teori yang disebut teori frustasi yang menimbulkan agresi. Orang-orang yang mengalami frustasi apabila maksud-maksud dan keinginan-keinginan yang diperjuangkan dengan intensif mengalami hambatan atau kegagalan. Sebagai akibat dari frustasi itu mungkin timbul perasaan-perasaan jengkel atau perasaan-perasaan agresif.

Di dalam kehidupan terkait dengan dunia psikologi, istilah tersebut cukup sering kita temukan. Bagaimana pengertian singkat dari istilah ini?

  • Depresi adalah tindakan kejiwaan yang dapat merusak diri sendiri.
  • Agresi adalah tidakan kejiwaan yang dapat merusak kepada pihak lain.
  • Frustasi adalah kekecewaan akibat terhalangnya pencapaian tujuan.
  • Stress adalah tekanan kejiwaan, reaksi normal fisik dan psikologi dalam rangka pelepasan hormon untuk memberikan tenaga atau energi pada tubuh untuk bertindak menghadapi situasi tekanan, keadaan, tuntutan, dan seterusnya.

Para pakar menyatakan bahwa agresi selalu berasal dari frustrasi, dan frustrasi selalu menghasilkan agresi. Frustasi adalah sesuatu yang menghambat suatu tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai. Frustasi ini menstimulasi dorongan agresif dan dorongan agresif tersebut akan membangkitkan perilaku agresi. Ada dua preposisi penting, yang pertama yaitu setiap frustasi mengarahkan pada agresi dan keinginan untuk melukai orang lain, yang kedua, setiap agresi bersumber dari frustasi.
Tampaknya sekarang bahwa dalam asumsi ini selalu benar. Walaupun frustrasi biasanya membangkitkan kemarahan, peningkatan kemarahan tidak selalu menimbulkan perilaku lebih agresif.

Faktor-faktor Frustasi

Faktor-faktor selain frustrasi juga dapat menghasilkan perilaku agresif seseorang bertintak agresif sebagai reaksi dari stimulus yang menyakitkan. Baginya, tidak semua frustrasi dapat menyebabkan agresi, sebab tidak semua frutrasi merupakan stimulus yang menyakitkan. Ketika dihadapkan pada stimulus yang menyakitkan ada dua reaksi yang mungkin muncul: menyerang sumber stimulus (fight), atau menghindar (flight). Fight dan flight ini merupakan singdrom, suatu jaringan yang berhubungan dengan aspek fisiologis, motorik, dan psikologis. Sindrom fight secara sadar dialami sebagai perasaan terganggu, sedangkan sindrom flight secara sadar dialami sebagai perasaan takut frustasi menimbulkan kemarahan dan emosi marah inilah yang memicu agresi. Marah itu sendiri baru timbul jika sumber frustasi dinilai mempunyai alternatif perilaku lain daripada perilaku yang menimbulkan frustasi itu.

Agresi

Agresi beremosi benci itu pun tidak terjadi begitu saja. Kemarahan memerlukan pancingan (cue) tertentu untuk dapat menjadi perilaku agresi yang nyata. Sebuah pistol, misalnya, yang ada di dekat seseorang, dapat memancing kemarahan orang itu menjadi perilaku agresi yang sesungguhnya (menembak sumber frustasi) yang tidak akan terjadi jika pistol itu tidak ada di situ. 

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pembunuhan dengan senjata api di Vancouver (Canada) hanya seperlima dari Seatle (Amerika Serikat) walaupun kedua kota itu mempunyai kepadatan penduduk, budaya, dan cuaca yang hampir sama. Alasannya adalah karena adanya larangan pemilikan senjata api di kanada, sementara di Amerika Serikat diizinkan (Sloan dkk, 1988). Hal lain yang perlu diketahui tentang hubungan antara frustasi dan agresi ini adalah bahwa tidak selalu agresi berhenti atau tercegah dengan sendirinya jika hambatan terhadap tujuan sudah teratasi. 

Untuk berkonsultasi mengenai kejiwaan anda, silahkan buat janji dengan kami di 089665529596 atau klik DISINI.