- Masa Anak muda bagaikan masa yang Penting
Meskipun seluruh masa pada rentang kehidupan mempunyai makna, tetapi kandungan kepentingannya berbeda-beda. Rentang usia muda antara 12-16 tahun merupakan masa transisi yang dialami pada kehidupan anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Tak bisa dipungkiri, sepanjang kehidupan bayi pada tahun awal ataupun kedua sehabis kelahiran, pertumbuhan berlangsung terus menjadi pesat, serta lingkungan sekitar yang baik terus menjadi lebih memastikan, namun yang bersangkutan sendiri tidaklah anak muda yang mencermati pertumbuhan ataupun minimnya pertumbuhan dengan kagum, bahagia ataupun khawatir.
- Masa Anak muda bagaikan masa Peralihan
Dalam tiap periode perahihan, status orang bukanlah jelas serta ada keraguan hendak kedudukan yang wajib dicoba. Pada masa ini anak muda bukan lagi seseorang anak serta pula bukan orang berusia/dewasa. Jika anak muda berupaya berperilaku semacam kanak- kanak, dia hendak diajari buat berperan cocok usianya. “jika anak muda berupaya berperilaku semacam orang berusia/dewasa, dia acapkali dituduh celananya kebesaran” serta dimarahi sebab berupaya berperan semacam orang berusia/dewasa. Di lain pihak, status anak muda yang tidak jelas ini pula menguntungkan sebab status berikan waktu kepadanya buat berupaya bergaya hidup yang berbeda serta memastikan pola sikap, nilai serta watak yang sangat cocok untuk dirinya.
- Masa Anak muda bagaikan masa Perubahan
Terdapat 4 pergantian yang sama nyaris bertabiat umum. Pada tahap awal, meningginya emosi, yang intensitasnya tergantung pada tingkatan pergantian raga serta psikologis yang terjalin. Sebab pergantian emosi umumnya lebih pesat sepanjang anak muda dini, hingga meningginya emosi lebih menonjol pada masa kini periode akhir masa anak muda.
Kedua, pergantian badan, atensi serta kedudukan yang diharapkan oleh kelompok sosial buat dipesankan, memunculkan permasalahan baru yang mencuat tampaknya lebih banyak serta lebih susah dituntaskan dibanding permasalahan yang dialami tadinya. Anak muda akan tetap merasa ditimbuni permasalahan, hingga dia sendiri menuntaskan bagi kepuasannya.
Ketiga, dengan berubahnya atensi serta pola sikap, hingga nilai- nilai pula berganti. Apa yang terdapat pada masa anak- anak dikira berarti, saat ini sehabis nyaris berusia tidak berarti lagi. Misalnya, sebagian besar anak muda tidak lagi menyangka kalau banyaknya sahabat ialah petunjuk popularitas yang yang lebih berarti daripada sifat-sifat yang dikagumi serta dihargai oleh sahabat sebaya. Saat ini mereka paham kalau mutu lebih berarti daripada kuantitas.
Keempat, sebagian besar anak muda berlagak ambivalen terhadap tiap pergantian. Mereka menginginkan serta menuntut kebebasan, namun mereka kerap khawatir bertanggung jawab akan efeknya serta meragukan keahlian mereka untuk dapat menanggulangi tanggung jawab tersebut.
- Masa Anak muda bagaikan Umur yang Bermasalah
Tiap periode memiliki perkaranya sendiri- sendiri, tetapi permasalahan masa anak muda kerap jadi permasalahan yang susah diatasi baik oleh anak pria ataupun anak wanita. Ada 2 alibi untuk kesusahan itu. Yang pertama, sejauh masa anak- anak, permasalahan kanak-kanak sebagian dituntaskan oleh orang tua serta guru- guru, sehingga mayoritas anak muda tidak berpengalaman dalam menanggulangi permasalahan. Kedua, sebab para anak muda merasa dirinya mandiri, sehingga mereka mau menanggulangi perkaranya sendiri, menolak dorongan orang tua serta guru-guru.
- Masa Anak muda bagaikan Masa Pencarian Identitas
Sejauh umur geng pada akhir masa anak- anak, penyesuaian diri dengan standar kelompok merupakan jauh lebih berarti untuk anak yang lebih besar daripada individualitas. Semacam sudah ditunjukan, dalam perihal berpakaian, berdialog serta sikap anak yang lebih besar mau lebih cepat/kilat semacam sahabat gengnya.
Pada tahun-tahun awal/pertama masa anak muda, penyesuaian diri dengan kelompok masih senantiasa berarti untuk anak pria serta wanita. Perlahan-lahan mereka mulai mendambakan bukti diri serta tidak puas lagi dengan jadi sama dengan teman-temanya dalam seluruh perihal.
- Masa Anak muda bagaikan Umur yang Memunculkan Ketakutan
Banyak asumsi terkenal tentang anak muda yang memiliki makna yang bernilai, serta sayangnya, banyak antara lain bertabiat negatif”. Asumsi streotip budaya kalau anak muda merupakan kanak- kanak yang apik, yang tidak bisa dipercaya serta cenderung mengganggu serta berperilaku mengganggu, menimbulkan orang dewasa/berusia yang wajib membimbing serta mengawasi kehidupan anak muda khawatir bertanggung jawab serta berlagak tidak simpatik terhadap sikap anak muda yang wajar.
- Masa Anak muda bagaikan Masa yang Tidak Realistis
Anak muda cenderung memandang kehidupan lewat kaca bercorak merah jambu. Dia memandang dirinya sendiri serta orang lain sebagaimana yang dia mau serta bukan sebagaimana wajarnya, terlebih dalam perihal cita- cita. Cita- cita yang tidak realistik ini, tidak cuma untuk diri sendiri namun pula untuk keluarga serta teman-temannya, menimbulkan potensi emosi yang karakteristik dari awal/pertama masa anak muda. Terus menjadi tidak realistik cita-citanya terus menyebabkan dia jadi marah
- Masa Anak muda bagaikan Ambang Masa Dewasa
Dengan terus menjadi mendekatnya umur kematangan yang legal, para anak muda jadi risau buat meninggalkan streotip belasan tahun serta buat membagikan kesan kalau mereka telah nyaris dewasa. Berpakaian serta berperan semacam orang dewasa nyatanya belum mumpuni. Oleh sebab itu, anak muda mulai memusatkan diri pada sikap yang dihubungkan dengan status kedewasaan. Ialah merokok, minum-minuman keras, memakai obat-obatan serta ikut serta dalam perbuatan seks. Mereka menyangka kalau sikap ini hendak membagikan citra mereka mau.
Bila anda membutuhkan konsultasi psikologi untuk putra putrinya, silahkan buka https://psikologidelta.com atau langsung menghubungi langsung via WA di 089665529596