Konseling mempunyai arti yang luas dan biasanya dikenal sebagai bentuk konsultasi secara umum. Konseling digunakan oleh banyak bidang profesi dalam melakukan proses konsultasi. Dalam bidang psikologi, konseling adalah proses interaksi atau komunikasi antara seorang psikolog dengan kliennya untuk membantu mengklarifikasi dan menyelesaikan masalah. Proses konseling dapat dilakukan dengan lebih dari dua orang.
Tahapan atau langkah-langkah dalam konseling psikologi, sebagai berikut :
1. Bentuk Kepedulian akan Bantuan
Kepedulian menyatakan adanya keinginan untuk memahami klien dengan menjalin hubungan lebih dekat/akrab. Kepedulian yang dijalin akan memberikan rasa nyaman sehingga klien dengan leluasa bercerita atau mengungkapkan segala keresahannya lebih banyak dan secara jujur. Rasa kepedulian dan respon jujur klien ini menyatakan pemahaman masalahnya sehingga kegiatan ini dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
2. Membentuk Hubungan / Interaksi
Hubungan antara klien dan konselor dibangun dengan rasa keyakinan, kepercayaan dan didasari oleh keterbukaan dan kejujuran dari pernyataan yang disampaikan oleh klien. Tanpa adanya hal-hal itu, tujuan konseling serta prosesnya tidak akan berjalan dengan maksimal. Adanya rasa saling percaya dan kejujuran atas apa yang dinyatakan, konselor bisa lebih membantu dengan cara mendengarkan dan memahami keluhan klien. Selanjutnya, jalinan hubungan atas dasar rasa saling percaya ini adalah dasar tercapainya tujuan suatu konseling. Klien akan lebih leluasa menceritakan seluruh akar permasalahannya sehingga konselor bisa dengan maksimal memberikan seluruh pengetahuan dan pengalamannya untuk membantu klien. Hal seperti inilah yang akan menjadi proses pencapaian tujuan yang cepat dan baik.
3. Menentukan Arah Tujuan
Pada tahapan awal konseling, menentukan arah dan tujuan adalah hal yang penting yang harus dilakukan. Adanya konseling ini diharapkan tercapai:
a. Perubahan yang muncul pada diri klien baik secara fisik maupun psikis.
b. perasaan yang terbentuk diterima tentang keluhan-keluhan yang diutarakan klien.
c. pemahaman klien terhadap masalahnya.
d. penyelesaian masalah – masalah lain yang mungkin akan datang.
4. Menyelesaikan Akar Masalah
Konselor akan membuat klien bisa memahami akar masalah utamanya dan masalah yang mana lebih penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Pembuatan skala prioritas masalah dan kesadaran klien terhadap masalah yang perlu diselesaikan lebih dulu yang akan mempercepat proses konseling berjalan dengan efektif.
5. Menumbuhkan Kesadaran Klien
Konselor akan berusaha menyadarkan klien terhadap akar permasalahan yang sedang dihadapi, asal mula perkaranya, apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dalam menyelesaikannya. Konselor bertugas untuk mengarahkan klien dalam mencapai pemahaman.
6. Planing / rencana Cara Bertindak
Kebimbangan seorang klien dalam menyelesaikan masalahnya adalah langkah awal yang harus dilakukannya. Disinilah pentingnya peran konselor membantu klien untuk membuat rencana tindakan atau keputusan dalam menyelesaikan masalahnya. Tindakan-tindakan tersebut dapat disusun bersama dengan memberikan berbagai pilihan yang baik.
7. Mengevaluasi Hasil
Mengevaluasi hasil adalah langkah akhir dalam menilai apakah konseling ini berakhir sesuai tujuan awal. Konseling biasanya diakhiri dengan persetujuan klien, jika dirasa sudah cukup oleh klien dan sudah didapatkan solusi yang baik untuk permasalahannya. Keputusan akhir penyelesaian masalah adalah hasil usaha bersama dari konselor dan klien. Evaluasi ini dapat juga dijadikan bahan untuk follow up untuk proses konseling selanjutnya.
Apakah anda membutuhkan konseling? Segera hubungan DELTA Psikologi. Kami siap membantu Konseling Individu, Konseling Kelompok, Konseling Pendidikan, Konseling Industri, Konseling Tumbuh Kembang, Konseling Remaja, Konseling Keluarga atau Perkawinan dan Konseling Post & Pasca Perceraian.