Apakah dampak psikososial serta kesehatan jiwa akibat COVID-19?

Apakah dampak psikososial serta kesehatan jiwa akibat COVID-19 – Kesehatan jiwa merupakan tipe keadaan yang secara universal dikategorikan dalam keadaan sehat, kendala kecemasan, tekanan pikiran, serta tekanan mental. Sebaliknya Psikososial merupakan suatu yang berkaitan dengan motivasi, emosi serta individu manusia pula pergantian dalam gimana orang berhubungan dengan orang lain.

Dalam penjelasan berikut ini hendak dipaparkan siapakah kelompok orang yang rentan terdampak COVID- 19 serta pula gimana dampak pengaruh psikososial serta kesehatan jiwanya. Sebagian orang yang tercantum dalam kelompok rentan terinfeksi Covid- 19 merupakan: lanjut usia, penyakit kronik( penyakit paru serta pernafasan yang lain, jantung, hipertensi, ginjal, diabet, kanker), anak serta bunda berbadan dua serta masih terdapat sebagian kelompok yang lain.

1. Lansia

Pada kelompok lanjut usia terjalin penyusutan imunitas sehingga sangat rentan terinfeksi penyakit.

a. Kesehatan Raga Lansia

  • Kondisi lanjut usia yang sehat hendaknya senantiasa dipantau;
  • Kondisi lanjut usia dengan penyakit kronis hendaknya perawatan terus dicoba serta penyembuhan terus berjalan;
  • Petunjuk kesehatan buat orang sehat serta OTG diberikan kepada lanjut usia. Melindungi jarak fisik serta sosial diperlakukan secara ketat;
  • Pada kelompok lanjut usia hendaknya tidak melaksanakan kontak raga dengan anggota keluarga lain( cium tangan, memeluk, serta sebagainya).

b. Psikososial serta Kesehatan Jiwa Lansia

Senantiasa membagikan sokongan serta semangat pada lanjut usia dikala wabah COVID- 19

  • Tetap mencermati jarak raga serta social.
  • Anggota keluarga senantiasa menghargai, menghormati, mencermati serta mengikutsertakan dalam kegiatan keluarga.
  • Anggota keluarga membagikan data yang benar serta gampang dipahami oleh lanjut usia tentang wabah COVID- 19.
  • Tetap berbicara dengan anggota keluarga lewat media yang ada dengan mencermati jarak raga serta sosial.
  • Lansia yang tinggal di rumah ataupun panti senantiasa beraktifitas semacam biasa, tetapi senantiasa memakai masker serta mencuci tangan gunakan sabun ataupun memakai handsanitizer.

2. Orang dengan penyakit kronis

a. Kesehatan Raga orang dengan penyakit kronis

  • Kondisi dengan penyakit kronis, senantiasa melaksanakan perawatan serta penyembuhan secara tertib;
  • Memberikan promosi serta prevensi kesehatan buat orang sehat serta OTG. Senantiasa melindungi jarak raga serta jarak sosial secara ketat;

b. Kesehatan Jiwa serta Psikososial orang dengan penyakit kronis

  • Anggota keluarga wajib senantiasa menghormati, mencermati, menghargai serta mengikutsertakan dalam kegiatan keluarga serta senantiasa jarak raga serta sosial;
  • Tetap memperoleh data tentang COVID- 19 yang benar.
  • Memberikan promosi serta prevensi kesehatan jiwa serta psikososial kepada OTG serta ODP pula kepada orang dengan penyakit kronis;
  • Berlatih emosi serta benak positif dalam menghindari terbentuknya stigma diri dari orang serta penyakit kronis.
  • Tetap berbicara dengan anggota keluarga serta tenaga kesehatan dengan bermacam media serta senantiasa jarak raga serta sosial;

3. Bunda berbadan dua serta nifas ataupun Post Partum

a. Kesehatan Raga pada Bunda berbadan dua serta nifas

  • Tetap memakai masker terus menerus dalam melindungi kesehatan serta periksakan kandungannya.
  • Tetap komsumsi konsumsi gizi yang mencukupi dalam melindungi supaya senantiasa terletak serta beraktifitas di rumah.

b. Sokongan kesehatan jiwa serta psikososial pada Bunda berbadan dua serta nifas ataupun Post Partum

Diharapkan bunda berbadan dua senantiasa melaksanakan promosi serta penangkalan permasalahan kesehatan jiwa serta psikososial ialah:

  • Semangat serta sokongan emosional suami pula anggota keluarga yang lain dalam penuhi kebutuhan bunda berbadan dua;
  • Ibu berbadan dua serta keluarganya pula menemukan data serta petunjuk tentang permasalahan kesehatan jiwa serta psikososial pada bunda berbadan dua serta post partum. Isyarat yang butuh diwaspadai dari tekanan mental dikala berbadan dua, post partum blues serta tekanan mental post partum merupakan pilu terus menerus lebih dari 2 minggu, lenyap atensi serta gampang letih diiringi indikasi yang lain semacam susah tidur, susah konsentrasi, dapat pula terjalin benak bunuh diri.
  • Tetap membaca data positif tentang kehamilan, baik dari media sosial ataupun novel.
  • Tetap berbicara dengan warga dekat rumah lewat media sosial yang ada;
  • Ibu berbadan dua membagikan data tentang keadaan kehamilannya kepada suami serta anggota keluarganya.

4. Anak serta Remaja

Wabah COVID- 19 sudah menghentikan seluruh kegiatan anak serta anak muda di luar rumah ialah kegiatan sekolah serta larangan buat berkumpul dengan sahabat sebaya. Perihal ini membuat anak merasa tekanan pikiran/ tertekan, takut pula bosan di rumah secara terus menerus, yang diekspresikan dengan emosi serta perilakunya. Hendaknya orang tua peka terhadap kebutuhan anak yang memerlukan sokongan psikososial serta kesehatan jiwa dikala merasa tekanan pikiran, marah, pilu, bosan serta takut.

a. Kesehatan Raga pada Anak serta Remaja

  • Menjelaskan kepada anak serta anak muda supaya tidak kontak ataupun jaga jarak dengan orang ataupun anggota keluarga yang memiliki tanda- tanda COVID- 19, jangan sempat menakuti namun lekas berikan ketahui bila mulai merasa demam, diare, sakit kerongkongan, batuk ataupun hadapi sesak napas.
  • Orang tua berikan contoh germas ialah pola hidup bersih serta sehat dengan istirahat yang lumayan, berolahraga tertib, makan dengan nilai gizi yang lumayan, giat mencuci tangan serta senantiasa bersosialisasi dengan sahabat dengan media sosial.

b. Kesehatan Jiwa serta Psikososial Pada Anak serta Remaja

Dalam kondisi susah semacam ini, hendaknya orang tua mengelola dengan baik tekanan pikiran serta emosinya, senantiasa tenang serta lebih mendekatkan ikatan dengan anak serta remajanya. Dalam menjawab masa pandemi COVID- 19 perilaku orang dapat pengaruhi keadaan kejiwaan serta psikososial anak. Sebagian metode orang tua dalam menanggulangi emosi serta mengelola tekanan pikiran anak bisa dicoba antara lain:

  • Memberi peluang anak dalam mengekspresikan perasaan serta mengatakan isi benak dan mengajak anak berdialog dengan tenang serta penuh kasih sayang.
  • Selalu membagikan pujian serta motivasi anak terpaut kegiatan yang dicoba.
  • Memberikan sarana anak buat berhubungan dengan sahabatnya lewat media sosial.
  • Membantu menyalurkan aktivitas anak yang disukai ataupun yang bisa membuat ketenangan, menarik serta mengasyikkan.
  • Menghindari seluruh wujud kekerasan secara raga, sosial serta psikologis. Kekerasan terhadap anak cuma hendak menaikkan rasa tekanan pikiran serta marah, pada diri orang tua serta anak.
  • Selalu mengawasi pemakaian media sosial tentang data tentang COVID- 19 yang dapat membuat panik ataupun tekanan pikiran.
  • Tetap melaksanakan olah raga cocok keadaan di dekat rumah.
  • Mengenali isyarat permasalahan kejiwaan serta psikososial misalnya risau, bosan, pilu, gampang tersinggung, menyendiri, kasar.